YES RADIO, Cilacap : Pada lahan seluas 19 m x 47 m di komplek Ponpes Al Ihya Ulumaddin di Kecamatan Kesugihan, Cilacap, beberapa santri putri tengah sibuk memanen sayur-sayuran, seperti terong, oyong (gambas), dan kangkung.
Dengan tetap mengenakan masker, mereka memotong terong dan oyong siap panen untuk kemudian dikumpulkan di karung ataupun kontainer yang sudah disiapkan.
Setelahnya dibantu para santri putra, hasil panen hari itu dipindahkan ke mobil pick up.
Sayuran ini selanjutnya dibagikan ke tiap ndalem (asrama yang ditinggali para santri) untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
“Alhamdulillah, dalam beberapa waktu terakhir ini kebutuhan sayuran ditopang dari lahan pertanian pondok,” kata Muhammad Miftah Fauzi, pengurus Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) Berkah Mandiri di Ponpes Al Ihya Ulumaddin.
Miftah menjelaskan KSTM Berkah Mandiri dibentuk sejak 3 tahun lalu, namun baru aktif berkegiatan dalam setahun terakhir.
“Kebutuhan pangan di ponpes itu sangat besar, ada sekitar 1.700 santri. Instruksi kyai pengasuh pondok, untuk menekan biaya pembelian kebutuhan sayuran di pasar, kami diminta mengelola lahan di komplek pondok menjadi sumber bahan pangan. Inilah yang kemudian melatarbelakangi pembentukan KSTM Berkah Mandiri,” ujarnya.
Program awal di bidang holtikultura berupa penanaman sayuran kebutuhan utama pondok, seperti terong, gambas, kangkung, kacang panjang, cabai, dan lain-lain.
“Targetnya memang nanti seluruh kebutuhan makan bersumber dari pertanian yang kami kelola. Saat ini baru bisa 2 sampai 3 kali panen dalam seminggu. Artinya pondok sudah berhemat tidak membeli sayuran 3 kali dalam seminggu. Satu kali panen, kami menyuplai setiap ndalem yang dihuni sekitar 75 santri, sekitar 5 kg sayuran,” katanya.
Selanjutnya, program kerja KSTM Berkah Mandiri berkembang pada pembuatan pupuk organik, penanaman padi, ternak ayam, dan perikanan.
“Untuk pupuk organik sudah menghasilkan. Belum lama ini mengirim pupuk organik cair 400 liter ke Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Harga jual pupuk organik dibanderol mulai 10 ribu rupiah. Lalu di bidang peternakan, kami juga sudah panen ayam pejantan,” ungkapnya.
Imbuh Miftah, mimpi besar kelompoknya adalah menjadikan pertanian ini sebagai jalan meretas kemandirian para santri.
“Visi besar kami adalah pada 2030, KSTM Berkah Mandiri Al Ihya Ulumaddin menjadi pusat pengembangan pertanian organik menuju kemandirian pangan pesantren. Saat ini kelompok kami beranggotakan 25 orang,” tambahnya.
Untuk diketahui Miftah merupakan salah satu peserta program pelatihan Santripreneur Indonesia di Atrium Premiere Hotel Cilacap, pada Sabtu – Minggu (10 – 11/10/2020).
Saat itu pelatihan bertema Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Digital di Masa & Pasca Pandemi Covid-19.
“Programnya sangat baik untuk meningkatkan mutu dalam marketing. Harapannya ada tindak lanjut setelah pelatihan itu, seperti dibuat organisasinya, dan dibimbing secara rutin untuk benar-benar mewujudkan santri berjiwa entrepreneur,” tegasnya.
Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU IV Cilacap – Hatim Ilwan menyampaikan PT Pertamina (Persero) bekerjasama dengan Santripreneur Indonesia, dalam rangka mewujudkan pondok pesantren sebagai kekuatan ekonomi berbasis komunitas.
“Kami sangat mengapresiasi khususnya yang dilakukan santri-santri muda di Ponpes Al-Ihya Ulumuddin Kesugihan. Terlebih, 22 Oktober adalah peringatan Hari Santri Nasional, setidaknya menjadi momentum untuk mendorong para santri di Indonesia untuk mandiri secara ekonomi. Ini karena memang betapa besarnya potensi komunitas pondok pesantren,” ujarnya.