YES RADIO, Cilacap : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengimbau masyarakat di wilayah pesisir Jawa untuk waspada dengan potensi terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum dan potensi banjir pesisir atau banjir rob.
Masyarakat juga diminta untuk tidak terlalu dekat dengan pantai, terutama di waktu pagi termasuk di Pantai Selatan Cilacap.
Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap – Rendi Krisnawan menjelaskan, meningkatnya pasang air laut dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya fase bulan purnama yang bersamaan dengan jarak terdekat bulan ke bumi yang berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian air pasang laut yang lebih signifikan.
“Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar Pelabuhan, seperti aktivitas bongkar muat di Pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat”, ungkap Rendi.
Berdasarkan pantauan data Water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberpa wilayah pesisir di Indonesia.
“Ditambah dengan adanya ketinggian gelombang laut maksimum di wilayah perairan selatan Jawa Tengah dan Jawa Barat hingga mencapai 3 meter, sehingga menyebabkan ketinggian air laut yang cukup signifikan di wilayah pesisir selatan Jawa”, ujarnya.
Beberapa wilayah yang berpotensi banjir rob yakni pesisir selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Yogyakarta.
Rendi Krisnawan mengatakan, pasang air laut terjadi pada pagi hari sekitar pukul 8 hingga 10 pagi dan diperkirakan akan terjadi hingga 20 Mei 2022 mendatang.
Sedangkan untuk puncaknya akan terjadi pada 18 hingga 19 Mei 2022.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan maupun wisatawan untuk berhati-hati dan selalu waspada. Karena rob yang terjadi jika dibarengi dengan gelombang tinggi dapat menyebabkan kerusakan di wilayah yang dilalui”, imbuhnya.