YES RADIO, Cilacap : Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Kabupaten Cilacap meluncurkan buku berjudul Napak Tilas Sejarah Pengawas Pilkada dan Pemilu Kabupaten Cilacap tahun 2004-2019, di Kantor Bawaslu Kabupaten Cilacap, Selasa (09/08/22).
Acara tersebut dihadiri oleh anggota Bawaslu, Staf, mantan ketua Panwas Cilacap dan sejumlah tamu undangan.
Buku ini menulis rekam jejak pengawasan pemilu di masing-masing periode dan bisa dijadikan bahan evaluasi serta refleksi generasi mendatang.
Diketahui, ada cerita unik di balik pembuatannya, khususnya kendala dengan narasumber yang sudah sepuh.
Ketua Bawaslu Kabupaten Cilacap – Bachtiar Hastiarto menjelaskan, buku sejarah pengawas pemilu dengan judul Napak Tilas Sejarah Pengawas Pilkada dan Pemilu Kabupaten Cilacap 2004 – 2019 ini ditulis oleh anggota Bawaslu Kabupaten Cilacap bersama Staf dengan dukungan sepenuhnya dari Koordinator Sekretariat dan seluruh personel Bawaslu Kabupaten Cilacap.
“Secara garis besar buku ini berisi tentang konteks penyelenggaraan Pilkada atau Pemilu, profil kelembagaan Panwas Bawaslu, peristiwa menonjol dan menarik yang terjadi pada tiap-tiap giat pengawasan dan profil anggota Panwas Bawaslu masing-masing periode”, jelas Bachtiar.
Buku Sejarah Pengawas Pemilu mencakup 10 kegiatan pengawasan yang diawali pada kegiatan Panwas Pemilihan Umum Tahun 2004, Panwas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cilacap Tahun 2007, Panwas Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa-Tengah Tahun 2008.
Kemudian Panwas Pemilihan Umum Tahun 2009, Panwas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cilacap Tahun 2012, Panwas Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Jawa-Tengah Tahun 2013, Panwas Pemilinan Umum Tahun 2014, Panwas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cilacap Tahun 2017, dan Bawaslu Kabupaten Cilacap pada Pemilihan Umum Tahun 2019.
“Waktu penulisan buku sejarah pengawas pemilu yang diawali pada kegiatan Panwas Pemilu Tahun 2004 atau sekitar 18 tahun yang lalu ini membawa kendala dan tingkat kesultan yang beragam. Seperti adanya mantan anggota Panwas yang sudah tidak lagi tinggal di Cilacap dan tidak diketahui keberadaanya, bahkan ada juga yang sudah meninggal dunia. Ada juga mantan anggota panwas yang berhasil dilacak keberadaanya dan bersedia diwawancara, namun rata-rata sudah berusia lanjut sehingga kurang bisa mengingat dan menceritakan kembali peristiwa-peristiwa menarik yang terjadi pada saat itu”, ungkapnya.
Perjalanan panjang jejak pengawas pemilu menjadi penting untuk ditulis dan dibukukan, mengingat masing masing periode Panwas Pemilu memiliki dinamika, tingkat kesulitan dan tantangan tersendiri yang harus dihadapi dan diperjuangkan oleh para anggota panwas yang bertugas pada saat itu.
“Buku Sejarah Pengawas Pemilu menggambarkan rekam jejak personal dan lembaga baik itu yang berkaitan dengan, tantangan dan perjuangan, soliditas dan keberhasilan maupun kelemahan dan kekurangan yang ada pada personal maupun Kelembagaan Pengawas Pemilu”, katanya.
Rekam jejak ini akan sangat bermanfaat bagi Pengawas Pemilu generasi berikutnya untuk bahan evaluasi dan refleksi ke depan.
Sementara itu, Divisi Hukum dan Data Informasi Bawaslu Cilacap – Umi Fadilah mengatakan, selain diterbitkan dalam bentuk buku cetak, Buku Sejarah Pengawas Pemilu ini juga diterbirkan dalam versi digital atau dalam bentuk format PDF yang bisa diakses melalui website di laman ppid.cilacap.bawaslu.go.id.
“Buku Napak Tilas Sejarah Pengawas Pilkada dan Pemilu Kabupaten Cilacap tahun 2004-2019 ini bisa dimanfaatkan untuk semua kalangan, bisa untuk pelajar, mahasiswa yang meneliti dengan ilmu sosial, termasuk kepemiluan”, ujar Umi.