YES RADIO, Cilacap : Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Cilacap tercatat sekitar 193 ribu jiwa atau 11,25 % pada 2018.
Hal itu terungkap dalam Ekspos Data Strategis Kabupaten Cilacap 2019 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Cilacap di Hotel Sindoro, Kamis (21/11/2019).
Data BPS memperlihatkan dari prosentase 11,25 % kemiskinan di 2018 dengan indeks kedalaman kemiskinan sebesar Rp 320 ribu/kapita/bulan.
Sebelumnya pada 2017 indeks kedalaman kemiskinan sejumlah Rp 207 ribu/ kapita / dan 2016, Rp 292 ribu/ kapita/ bulan.
Dikatakan semakin tinggi nilai indeks semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.
Selanjutnya pada data ketenagakerjaan tercatat 7,31 % atau sekitar 641 ribu jiwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
Pada aspek Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cilacap sektor industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar sebesar 31,66 % disusul sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, konstruksi, perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan motor.
Dari data tersebut diketahui tahun 2018 nilai PDRB tanpa migas di Kabupaten Cilacap sebesar Rp 61,60 triliun tumbuh 5,5 % dari 2017.
Sementara itu terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pembangunan manusia Kabupaten Cilacap pada 2018 berstatus sedang dengan nilai IPM sebesar 69,56 atau tumbuh 0,96 % dari tahun 2017.
Kepala BPS Cilacap Toto Desanto menyebutkan ekpos data strategis ini sebagai pertanggungjawaban atas apa yang sudah dilakukan BPS Cilacap.
“Kami ekspos data hari ini yan dikemas dalam talkshow terkait data PDRB, inflasi, dan IPM. Di luar itu kami juga bagikan leaflet yang memuat data kemiskinan, ketenagakerjaan terbaru, hasil Rakernas pada Agustus 2019” kata Toto.
Ekspos data dikemas dalam bentuk Talkshow menghadirkan pemateri Lulu Lestari dan Darmawan dari BPS Cilacap .
Asisten 2 Sekda Cilacap Wasi Aryadi yang membuka kegiatan ini mendukung sumber data BPS yang disebutnya menjadi yang paling valid untuk merumuskan pembangunan.

“Kami pasti mendukung karena sumber data BPS adalh satu-satunya yang paling valid untuk digunakan bagi perumusan pembangunan daerah. BPS ekspos data penelitian mereka yang digunakan untuk perumusan pembangunan di tahun berikutnya” ujar Wasi.
Ketua Panitia Ekspos Data Strategis BPS Cilacap Nur Hanifah BPS sudah menghasilkan berbagai indikator yang diperlukan untuk mengukur capaian pembangunan serta untuk perencanaan pembangunan di Kabupaten Cilacap.
“Indikator ini bisa menjadi referensi dan acuan bagi pengambil kebijakan khususnya di Kabupaten Cilacap” ungkapnya.
Kegiatan dihadiri sejumlah SKPD, instansi, dan lembaga terkait. (sdy)