YES RADIO, Cilacap : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap kini tengah kesulitan untuk mendeteksi jumlah data anak putus sekolah di Kabupaten Cilacap.
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Cilacap – Kamto mengungkapkan, untuk memudahkannya pihaknya membuat aplikasi Si Monas atau aplikasi Monitoring Anak Sekolah untuk jenjang pendidikan dasar.
“Aplikasi ini bertujuan untuk pengendalian data anak putus sekolah, agar dapat mencegah anak jangan sampai putus sekolah, bagaimana caranya mempertahankan anak sekolah sampai SMA, dan mengendalikan supaya fenomena anak putus sekolah di Cilacap bisa zero”, ujar Kamto.
Dikatakan, munculnya aplikasi ini dikarena data yang masih belum valid, sehingga untuk mengatasi anak putus sekolah masih belum optimal.
Untuk cara kerja aplikasi ini sendiri, yang pertama tim operator sekolah harus mengentri data semua siswa di masing-masing sekolah.
“Misal data itu utuh ada 100 siswa dalam sekolah, ketika kelas 1 SD ada yang pindah keluar, tanggal berapa, bulan apa keluarnya akan di pantau dan di tanyakan alasan keluarnya. Kemudian, untuk mencegah anak putus sekolah, data tersebut akan diintervensi data satu kabupaten, lalu dilakukan identifikasi”, jelasnya.
Sedangkan menu kedua, adalah menu data yang berisikan data anak di tingkat pendidikan dasar yang melanjutkan sekolah.
Dengan adanya menu tersebut, pihaknya akan dapat terus memantau dan dapat menghitung indeks anak sekolah di Kabupaten Cilacap.
Sementara itu untuk pengaplikasiannya akan dilakukan secara bertahap, saat ini ada 1.035 SD dan 196 SMP di Kabupaten Cilacap.
“Tahap pertama 10 sekolah, kedua 124 sekolah dan tahap ke tiga semua sekolah sambil menguji aplikasi ini dan melakukan evaluasi”, imbuhnya.