YES RADIO, Cilacap : Sangkanparan, sebuah komunitas kreatif multimedia Cilacap menyelenggarakan nonton bareng (nobar) premiere film pendek ‘Dawuk’, Sabtu (25/7/2020) sore.
Ini adalah film bertema ‘Urban Legend’ karya para pelajar yang sebelumnya mengikuti workshop film pendek yang diselenggarakan Viu, layanan streaming hiburan terkemuka.
Film Dawuk mengangkat kisah Lengger Dempet atau kerap disebut Buncis, sebuah kesenian tradisional yang hampir punah di wilayah Kabupaten Cilacap.
Seniman membawa boneka kayu yang dirancang sedemikian rupa sehingga seolah-olah sang seniman yang digendong oleh boneka, seraya menari mengikuti iringan musik tradisional dari perangkat yang ia bawa.
Film berdurasi 15 menit ini berlatar mitos kesenian Lengger Dempet, yang konon bermula dari seorang penari yang selalu menggendong anaknya ke manapun dia menari.
Hingga suatu hari anaknya jatuh sakit dan meninggal dunia.
Sang ayah yang sangat terpukul kemudian membuat boneka kayu dan memahatnya mirip wajah sang anak, lalu menggendongnya dan dibawa mengamen dari rumah ke rumah.
Keadaan ini disebut justru membawa keberuntungan bagi penari.
Kisah ini telah berkembang dan terkenal hingga diikuti oleh beberapa orang.
“Kisah Lengger Dempet dalam film Dawuk ini dikemas fiksi, meski berlatar mitos. Hal ini agar anak-anak bebas berimajinasi tentang keseharian seniman Lengger Dempet. Mitos tentang Lengger Dempet ini juga bisa jadi ada banyak versi lain” ujar Insan Indah Pribadi, Koordinator Lokal Daerah Cilacap untuk program Viu Shorts.
Lebih lanjut, nobar ini merupakan kelanjutan dari workshop film pendek yang diselenggarakan Viu melibatkan 25 pelajar SLTA di sanggar multimedia Sangkanparan, Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, 21 – 31 Oktober 2019.
Para peserta berasal dari SMKN 1 Cilacap, SMK Dr. Soetomo Cilacap, MA Mafda Cipari, SMK KTN Wanareja, dan SMKN N 1 Karanggayam.
“Tahun-tahun sebelumnya para sutradara film pendek biasanya diundang ke Jakarta untuk presentasi film mereka. Namun karena masih dalam situasi pandemic, Viu Shorts melakukan pemutaran premiere secara virtual seperti yang kami lakukan di Cilacap ini. Bersamaan dengan Cilacap adalah kota Tangerang dan Jakarta ” ungkapnya.
Di Cilacap, kata dia acara nobar dilakukan di ruang audio visual Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Cilacap.
“Kami berterimakasih kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Cilacap yang memfasilitasi kegiatan ini di ruang audio visual. Kami tetap mengedepankan protokol kesehatan di masa New Normal dengan mengenakan masker, jaga jarak, dan pembatasan peserta” imbuh Insan yang juga pengelola Sangkanparan Cilacap.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cilacap Supriyanto mengapresiasi kreatifitas para pelajar hingga menghasilkan karya film pendek ini.
“Kami menyambut baik dan mengapresiasi pemutaran film pendek hasil kreatifitas anak-anak muda. Ini menjadi pelajaran yang baik, di tengah pandemi Covid 19 anak-anak muda terus produktif. Dalam hal ini sekaligus membuktikan bahwa kegiatan perpustakaan bukan hanya Calistung (Baca, Tulis, dan Hitung). Paradigma saat ini literasi telah bertransformasi pada lini yang lain. Sinema juga bagian dari upaya mengedukasi tentang karakter dan membangun emosional dengan baik. Selamat dan sukses selalu” tegasnya. (sdy)