Dua UMKM Menghantarkan SBI Meraih Penghargaan

YES RADIO, Cilacap : Dimasa pandemi yang hampir dua tahun ini menyebabkan berbagai usaha mengalami cobaan yang sangat luar biasa bahkan sebagian mengalami kebangkrutan.
Bagi usaha yang masih bertahan biasanya mengalami penurunan pendapatan dan pelanggan, sedangkan untuk kembali bangkit memerlukan waktu dan modal awal yang tidak sedikit.
Hal yang sama di alami oleh UMKM Eti Egg Roll dan Paguyuban Pedagang Damarjati, keduanya dampingan UMKM Solusi Bangun Indonesia pabrik Cilacap yang merupakan anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG.
Ketua Paguyuban Pedagang Damarjati yang menaungi 23 lapak dagangan di Ruang Terbuka Hijau Damarjati yang berada di lingkungan Lapangan Krida Taruna Nusantara – Arif Budiman mengudap syukur masih bisa bertahan meskipun Pandemi belum berakhir.
“Kami tetap berjualan dengan Prokes dan taat aturan PPKM”, katanya.
Lain halnya dengan UMKM Eti Egg Roll, pandemi ini punya berkah tersendiri karena membantu dirinya meningkatkan kualitas produk dan jangkauan produk hingga keluar jawa.
“Pandemi ini ada berkahnya dan tidaknya. Tapi kita terap terus memutar otak untuk berubah dan bertahan”, ungkap Eti.
Keduanya bertahan ditengah pandemi dengan inovasi dan menyesuaikan atau adaptif dengan kondisi yang ada.
Diketahui, mereka difasilitasi oleh SBI untuk belajar online marketing, pelatihan pengolahan makanan secara hyginies dan fasilitas infrastruktur yang baik , dan semua berkontribusi bagi keberlangsungan usaha kami di Damarjati.
Paguyuban Pedagang Damarjati dibentuk tahun 2016.
Mereka memanfaatkan ruang terbuka hijau milik perusahaan seluas 12.000 meter persegi untuk masyarakat .
Community Relations Manager SBI – Dewi Hestiyani mengungkapkan, selain lapak pedagang , SBI juga menyediakan lahan untuk berolahraga bagi masyarakat dan arena bermain anak –anak.
Atas kegigihan dalam mengembangkan kedua UMKM ini, Solusi Bangun Indonesia pabrik Cilacap mendapatkan penghargaan sebagai Pelaksana CSR Pengembang UMKM Terbaik 2021 dari Universitas Sebelas Maret Surakarta.
“Dan cara terbaik membantu UMKM adalah dengan membeli produk atau dagangan mereka, dan pihaknya bisa berkontribusi agar mereka tetap bertahan dan perekonomian terus berjalan”, ujar Dewi.