YES RADIO, Cilacap, 20 Mei 2024 : Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap turut menyelenggarakan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116, Senin (20/05/24).
Kegiatan di lapangan Head Office Kilang Cilacap ini menjadi komitmen perusahaan selaras dengan tema Harkitnas 2024, ‘Kebangkitan Kedua menuju Indonesia Emas’.
Upacara dipimpin langsung oleh GM – Edy Januari Utama, diikuti jajaran manajemen serta Perwira dan Pertiwi Kilang Cilacap.
GM yang membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI – Budi Arie Setiadi mengingatkan beragamnya tantangan dan peluang baru yang dihadapi Indonesia pada fase kebangkitan kedua saat ini.
“Kita berada di fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa,” ujarnya.
Dijelaskan, kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru. Kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban saat ini.
“Inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner. Adagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai teknologi, dia pula yang menguasai peradaban. Maka penguasaan teknologi merupakan keniscayaan menyongsong Indonesia Emas,” ungkap Edy.
Dicontohkan teknologi digital melesat jauh melampaui bayangan banyak orang dan menebas banyak keterbatasan manusia.
Dunia seakan mengerdil karena emua seperti mendekat terpampang di depan mata.
“Sementara itu di hadapan kita terbentang potensi kekuatan yang siap merambah dunia. Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi baru bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi,” imbuh Edy.
Terkait bonus demografi itu, lanjut dia harus dikelola dengan kebijaksanaan dan salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital.
“Tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79.5% dari total populasi. Ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada 2030,” ucapnya.
Sementara itu di aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
“Potensi-potensi ini tentu mendukung percepatan transformasi digital, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk keluar dari middle-income trap. Perekonomian Indonesia harus tumbuh di kisaran 6 hingga 7% untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045,” tambah Edy.
Dengan demikian kebangkitan kedua merupakan momen terpenting yang harus didtatap dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan.
“Momen ini mesti ditangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Seluruh potensi sumber daya alam, bonus demografi, potensi transformasi digital, menjadi modal dasar menuju Indonesia Emas 2045,” tutup GM.