YES RADIO, Cilacap : Pemkab Cilacap mengalokasikan dana sebesar 6,7 miliar untuk membantu warga yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM.
Anggaran ini berasal dari recofusing 2 persen Dana Alokasi Umum atau DAU 2022, bersadarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri atau Mendagri – Tito Karnavian.
Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Cilacap – Awaluddin Muuri mengatakan, bantalan sosial ini nantinya akan dibagikan kepada warga yang terdampak kenaikan BBM seperti sopir angkot, ojek online dan pelaku UMKM.
“Saat ini masih diformulasikan terkait dengan distribusi penyaluran subsidi BBMnya. Nantinya calon penerima BLT BBM ini akan dicocokan dengan data DTKS di Cilacap agar tidak ada tumpeng tindih pemberian bantuan sosial kepada masyarakat”, jelas Sekda.
Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kabupaten Cilacap, tahun 2022 ada 390 ribu KK atau 1.052.000 jiwa.
Dari data tersebut ada sekitar 200 ribu yang belum mendapatkan Bansos.
“Dalam menghadapi dampak kenaikan BBM ini, Pemkab Cilacap, Tim Pengendali Inflasi Daerah bersama Foropimda juga bersinergi mempersiapkan langkah antisipasi. Seperti pengamanan pendistribusian BBM, menekan laju inflasi dan mengawal penyaluran bantalan sosial yang tepat sasaran”, ungkapnya.