YES RADIO, Kebumen : Sosok perempuan itu tersenyum ramah melihat kedatangan kami berlima, dari tim Commrel & CSR Kilang Cilacap.
Terik yang menyengat di luar seolah menghangat seiring sambutan tulus dari atas kursi roda di kediamannya di Jl. Karang Bolong Km 7 – Kecamatan Buayan – Kabupaten Kebumen – Jawa Tengah.
Memasuki rumah bercat merah jambu itu, terpajang berbagai plakat penghargaan maupun sertifikat sebagai bukti nyata atas kiprahnya yang inspiratif dan memberdayakan.
Selain itu, aneka produk kerajinan kreasi tangan dinginnya terpampang di ruang depan.
Di ruang tengah, ada ratusan bahkan ribuan keset kain perca kualitas ekspor siap jual dan satu area di samping rumah menjadi tempat produksi dengan memberdayakan sesama penyandang disabilitas.
Irma Suryati (50), potret perempuan tangguh yang menolak tunduk pada keterbatasan.
Ia menghabiskan waktu dengan kreativitas menyulap kain perca menjadi kerajinan di kediamannya yang merangkap rumah produksi.
“Disabilitas bukan pembatas. Saya tetap bisa berkarya, bahkan memberdayakan ratusan orang, tidak terbatas pada teman-teman disabilitas,” katanya.
Ia mengakui kondisinya yang disabilitas sempat menjadi penghambat saat mencoba mengajukan lamaran kerja di berbagai perusahaan.
“Karena itulah saya bertekad harus mandiri dengan keterampilan yang saya miliki. Kebetulan sejak muda senang utak-atik kain perca,” urainya.
Rupanya hobi mengolah kain perca sejak muda, selanjutnya menjadi jalan hidup Irma di tengah keterbatasan yang membuatnya harus duduk di kursi roda, setelah sempat menggunakan tongkat penyangga akibat kecelakaan yang menimpanya di usia balita.
“Saya akhirnya mantap di jalan ini dengan brand Mutiara Handycraft sejak 2003. Kita tahu mutiara adalah benda yang akan selalu berharga, di manapun berada. Itu filosofinya,” ungkap ibu dari lima anak ini.
Di tangan Irma, kain perca ini menjadi kerajinan rumahan seperti keset, tas, dan baju.
“Kenapa kain perca, karena modalnya murah dan pengerjaan juga mudah. Dengan ini saya juga bisa ikut memberdayakan teman-teman penyandang disabilitas lain, menguatkan motivasi mereka untuk berani bangkit, tidak terus-terusan meratapi kondisi,” ucapnya.
Irma, dengan segala keterbatasannya sukses mencuri perhatian pada gelaran Pertamina UMK Academy 2024.
Semangat juang yang tak pernah padam meski harus duduk di atas kursi roda, menjadi inspirasi bagi peserta yang lain.
Pada event ini, Mutiara Handycraft diikutkan Pertamina UMK Academy 2024 kategori Go Digital.
“Melalui Go Digital ini, Pertamina memacu kami untuk mendongkrak peningkatan penjualan secara online melalui platform tik tok dan instagram. Luar biasa, kami tertantang untuk terus belajar meluaskan pemasaran melalui online,” katanya.
Mutiara Handycraft menjadi satu dari 20 UMKM terpilih mengikuti Pertamina UMK Academy 2024 dari Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap dan selanjutnya melaju ke region Jawa Tengah.
Dari serangkaian tahapan, terpilih menjadi satu dari empat UMKM yang dinominasikan oleh Kilang Cilacap di tingkat nasional bersaing dengan total 519 peserta se Indonesia hingga mencapai 500 antrean.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur melalui Pertamina UMK Academy, Mutiara Handycraft terus naik kelas. Ilmu semakin bertambah, rezeki juga berlimpah,” imbuh Irma.
Rina Puji Rahayu (28) menjadi salah satu penyandang disabilitas yang berkarya di Mutiara Handycraft sejak 3 tahun terakhir turut merasakan manfaatnya.
“Saya kebetulan di bagian marketing, setiap hari saya berangkat ke sini untuk mengambil 40 buah keset kain perca lalu saya jual di taman SMP N 2 Gombong,” kata Rina yang menderita tuna daksa sejak kecil ini.
Ia mengaku mengalami perubahan positif sejak ikut bergabung di Mutiara Handycraft.
“Saya jadi lebih percaya diri, difasilitasi kendaraan roda tiga oleh Bu Irma, dan bisa dibangunkan rumah. Salam semangat untuk teman-teman difabel, tetap berkarya tanpa merepotkan siapapun,” tambahnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap – Cecep Supriyatna mengungkapkan, kegigihan Irma Suryati layak diteladani, selaras dengan semangat Pertamina yang terus menebarkan energi.
“Seperti Pertamina yang tidak hanya menghasilkan energi terbaik untuk negeri, tapi turut bertanggung jawab menguatkan dan memberdayakan masyarakat melalui program yang tepat manfaat dan tepat guna,” paparnya.
Inisiatif Pertamina melalui UMK Academy sejalan dengan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) dan mendukung *Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs’), khususnya poin pertama, tanpa kemiskinan; tujuan ketiga, kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan; tujuan kelima, mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.