YES RADIO, Cilacap : Sebuah kapal pengangkut produk hasil pengolahan di Kilang Cilacap bergerak pelan menuju salah satu jetty (dermaga khusus) di perairan Cilacap, di area Oil Movement (OM) 70.
Di antara sejumlah pekerja pria, seorang pekerja perempuan tanpa canggung menyiapkan akses jalan dari jetty ke kapal dengan memasang tangga, mengoperasikan loading arm untuk menghubungkan pipa kapal dengan pipa darat, dan membuka sejumlah kran berukuran besar.
Begitulah aktivitas harian Sukmandari Puji Utami, yang sudah satu tahun ini bertugas sebagai Operator Jetty & Metering di Kilang Cilacap OM 70, di ujung selatan Pulau Jawa.
“Tugas saya melaksanakan seluruh proses pergerakan atau movement, dari awal bahan baku minyak mentah, diatur ke pabrik untuk diolah sampai menerima produk hasil olahan di Kilang Cilacap untuk disalurkan melalui jetty,” ujarnya.
Setiap hari, Sukma wajib mengenakan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, mulai coverall, work vest safety, safety helmet, glasses, safety shoes, safety gloves.
“Ini wajib kami kenakan sebagai standar keselamatan yang harus dipatuhi sekaligus kebutuhan untuk bekerja aman,” tegasnya.
Sukma, panggilan akrabnya memahami betul risiko menjadi bagian dari energi negeri di bisnis migas ini.
“Memang cita-cita saya dari lulus kuliah, ingin bergabung di Pertamina Grup. Alhamdulillah setelah beberapa kali mencoba, bisa diterima di tempat yang saya dambakan,” kata perempuan kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah itu.
Maka bagi perempuan 24 tahun itu, tidak ada masalah ditugaskan di pekerjaan yang didominasi pekerja pria dan tugas-tugas yang membutuhkan fisik dan teknikal yang kuat.
“Awalnya tentu saya butuh adaptasi. Namun karena memang sudah menjadi tanggung jawab, saya menikmati dan senang melakukan itu. Tidak ada hambatan dan halangan, teman-teman di sini semua saling support,” imbuhnya.
Momentum Hari Kartini, ia menilai hal itu menjadi pemacu semangat kaum perempuan untuk tidak berhenti berkarya.
“RA Kartini adalah pahlawan yang memperjuangkan kesetaraan dan hak perempuan. Kartini menjadi simbol kemandirian perempuan,” ungkapnya.
Sosok Kartini menjadi motivasi bagi Sukma untuk terus mengembangkan diri.
“Kartini menjadi spirit untuk berani berkarya, mengejar mimpi dan cita-cita sebagaimana yang diinginkan. Salam emansipasi untuk seluruh Kartini masa kini di manapun berada, tetap semangat,” imbuhnya.
Terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap – Cecep Supriyatna mengungkapkan, perjuangan RA Kartini menjadi teladan bagi siapapun.
“Semangat RA Kartini yang tak pernah padam, selaras dengan energi Perwira Pertamina untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi bangsa,” jelasnya.