YES RADIO, Cilacap : Komisi A DPRD Kabupaten Cilacap bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa atau Dispermades Kabupaten Cilacap melakukan peninjauan terkait penanganan stunting di Desa Karangrena Kecamatan Maos, Senin (27/02/23).
Kunjungan ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan upaya yang dilakukan dalam mencegah stunting di wilayah tersebut.
Camat Maos – Trias Handayani mengungkapkan, di Desa Karangrena ada 11 balita yang masuk dalam program intervensi pencegahan stunting.
“Sejak penimbangan ulang pada 15 hari pertama dan kedua perkembangannya cukup menggembirakan, meski ada beberapa anak yang membutuhkan perhatian khusus. Sehingga selama program intervensi berlangsung akan terus di pantau selama 90 hari”, jelas Trias.
Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa atau Dispermades – Agus Subagyo mengatakan, prevalensi stunting di Kabupaten Cilacap masih berada di angka 17 persen.
Adapun target nasional pada 2024 angka tersebut dapat ditekan hingga menyentuh 14 persen.
“Dalam penimbangan serentak pada bulan Agustus 2022 lalu, Dispermades telah meginput data yang diperoleh dalam aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau EPPGBM. Hasilnya ada 4.854 balita yang membutuhkan perhatian khusus”, ungkap Agus.
Senada Wakil Ketua DPRD Cilacap – Purwati menegaskan, pencegahan dan penanganan stunting merupakan program prioritas nasional.
“Rencana aksi penanganan stunting ini semula telah diluncurkan sejak tahun 2017. Setelah sempat terhenti akibat pandemi, anggaran yang semula direfocusing untuk penanganan Covid-19 kini dapat dioptimalkan kembali untuk pencegahan stunting”, ujar Purwati.
Pada kesempatan ini diserahkan bantuan berupa susu formula dan tablet tambah darah untuk ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis atau KEK.
Selain itu bantuan pemberian makanan tambahan untuk 11 balita yang masuk program intervensi pencegahaan stunting.