YES RADIO, Cilacap : Keberadaan arboretum mangrove Konservasi Laguna Kawasan Segara Anakan (KOLAK SEKANCIL) binaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap di Desa Ujung Alang – Kecamatan Kampung Laut terbukti menjadi penyumbang penting dalam penyerapan karbon.
Ini sejalan dengan semangat dan komitmen Pertamina menjadi sobat bumi dengan berbagai aksi nyata penyelamatan lingkungan.
Jumlah estimasi serapan Karbon Dioksida (CO2) dari konservasi mangrove di KOLAK SEKANCIL dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan perhitungan PT KPI Unit Cilacapn serapan CO2 di area KOLAK SEKANCIL tumbuh dari 5.483.395 pada 2018, menjadi 5.487.336 ton di tahun 2019 dan 5.491.278 ton pada 2020.
Pertamina Group berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang ikut berpartisipasi nyata dalam mengurangi karbon dan CO2.
Bentuk nyata penyelamatan lingkungan itu diantaranya ditegaskan langsung oleh Komisaris Utana (Komut) PT Pertamina (Persero) – Basuki Tjahaja Purnama yang melakukan penanaman mangrove di area Kolak Sekancil dengan didampingi Dirut PT KPI – Djoko Priyono, GM PT KPI Unit Cilacap – Eko Sunarno, para pejabat terkait dan tokoh masyarakat setempat, Senin (18/10/21).
Basuki mengapresiasi kepedulian PT KPI Unit Cilacap dalam mendukung penuh upaya konservasi mangrove yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
“Warga setempat punya hati, punya semangat untuk melestarikan mangrove dan Pertamina punya biaya serta kepedulian tinggi. Maka kita perlu kembangkan area konservasi mangrove ini sebagai eduwisata,” katanya.
Bahkan menurut Basuki, jika seluruh wilayah pesisir memiliki warga seperti Wahyono, sebagai penggerak KOLAK SEKANCIL, dan perusahaan seperti Pertamina yang memiliki kepedulian tinggi, seharusnya seluruh hutan mangrove bisa terawat dengan baik.
“Kalau melihat kondisi seperti ini, wilayah pesisir Cilacap menjadi yang paling siap untuk berkembang lebih lanjut,” ujarnya.
Untuk itu, ia berpesan agar konservasi mangrove ini terus dijaga keberlanjutannya sebagai abrasi terbaik.
“Mangrove harus ditanam sebanyak mungkin, pembibitan juga jangan sampai berhenti karena konservasi bukan untuk 10 atau 20 tahun tapi untuk selamanya. Kita ingin semua pesisir di Indonesia yang mangrove-nya rusak harus ditanam lagi. Banyak pulau yang hilang karena bakaunya juga hilang,” imbuh Basuki.
Dalam kesempatan itu, Basuki juga mengunjungi display produk-produk olahan mangrove di area Kolak Sekancil, seperti aneka jajanan dan batik dengan pewarna berbahan mangrove.