YES RADIO, Cilacap : Dalam rangka meninjau perkembangan proyek strategis nasional Refinery Development Master Plan (RDMP) dan kesiapan biorefinery di Refinery Unit IV Cilacap, sejumlah pejabat dari Kantor Staf Presiden (KSP) mengunjungi Kilang Pertamina Cilacap, Selasa (24/11/20).
Rombongan tamu diterima Vice President (VP) Strategic Planning PT Kilang Pertamina International – Suprayitno, General Manager (GM) Pertamina Refinery Unit (RU) IV – Joko Pranoto dan Project Coordinator RDMP RU IV Cilacap – Ari Dwikoranto di Gedung Patra Graha.
Rombongan KSP yang hadir yaitu Tenaga Ahli Utama Kedeputian I KSP Trijoko Solehoedin, didampingi 3 orang Tenaga Ahli Madya dan Muda Kedeputian I yakni Ahmad Agus Setiawan, Ferdy Alfarizka Putra, dan Dara Andhika Permatahati.
Selain meninjau langsung proyek RDMP yang dalam tahap penyiapan lahan dan penuntasan pekerjaan dalam early work, para tamu mengikuti pemaparan tentang milestone pengembangan Bio Refinery pada beberapa kilang milik Pertamina, yang dipresentasikan Joko Pranoto.
Menurut Joko, kilang-kilang dengan pengembangan Bio Refinery tersebut adalah Dumai, Plaju dan Cilacap dengan progress tahap ujicoba green gasoline ke-1 co-processing pada masing-masing kilang, hingga ada yang berhasil sampai tahap injeksi 100% Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO), dan tahap sosialisasi Produk D-100.
Dipaparkan pula, strategi Pertamina dan dukungan pemerintah dalam keberhasilan proyek Bio Refinery kolaborasi dengan produsen Crude Palm Oil (CPO) eksisting untuk memenuhi kebutuhan 1 juta ton/tahun selama 20 tahun.
“Saat ini sudah pada tahap studi skema kerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN), termasuk penentuan formula perhitungan insentif yang dilakukan bersama Pertamina, EBTKE, Kemenkeu, Kemenristek dan ITB,” kata Joko.
Dikatakan, hal ini sebagai pemenuhan Peraturan Pemerintah (Permen) No 79 tahun 2014 tentang kebijakan energi nasional dan peraturan menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015 tentang penyediaan, pemanfaatan dan tata niaga bahan bakar nabati (Bio Oil) sebagai bahan bakar lain.
Terkait RDMP Cilacap, Ari Dwikoranto menjelaskan progress fisik pekerjaan yang sudah mencapai 50,51% pada bulan Oktober 2020.
“Tahapan Ini adalah penuntasan pekerjaan dalam early work phase ke-2,” ujarnya.
Ari mengatakan, melalui megaproyek kilang minyak dan petrokimia Pertamina terus berupaya menggerakkan langkah untuk menciptakan kemandirian energi Indonesia.
Dijelaskan pula, tingkat kebutuhan pekerjaan Early Work RDMP RU IV Cilacap baik barang maupun jasa 85% melibatkan produk lokal dan nasional.
“Mulai dari peralatan girder, piling dan lain-lain hampir seluruhnya produk dalam negeri, termasuk untuk manajemen konstruksi, perekayasaan dan inspeksi atau quality control 100% semuanya dikerjakan oleh tenaga lokal dan perusahaan nasional Indonesia,” jelas Ari.
Rangkaian kunjungan diakhiri dengan peninjauan lokasi proyek RDMP dan kilang Pertamina Cilacap.