YES RADIO, Cilacap : Siaga dalam menghadapi bencana alam yang berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap, Pangkalan TNI AL Cilacap menggelar Latihan Penanggulangan Bencana Alam 2021, di Mako Lanal Cilacap, Kamis (08/11/21).
Rencananya, Latihan gabungan ini akan diselenggarakan selama empat hari hingga 11 November mendatang dengan diikuti oleh TNI, Polri, BPBD serta para relawan.
Danlanal Cilacap – Kolonel Laut (PM) Sugeng Subagyo mengungkapkan, latihan ini dilakukan agar seluruh stakeholder dan juga masyarakat siap dan tanggap saat menghadapi bencana alam, terutama saat ini memasuki musim penghujan yang berpotensi terjadinya bencana.
“Latihan penanggulangan bencana ini secara berkala dilaksanakan, sebagai upaya kita semua dan segenap lapisan masyarakat untuk dapat lebih tanggap, lebih waspada, dan selalu siap siaga, serta memiliki pengetahuan yang memadai dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi”, ujarnya.
Dengan latihan ini, maka masyarakat dapat mengidentifikasi titik evakuasi dan perlindungan yang dinilai paling aman.
Sehingga nantinya, jika terjadi bencana yang sesungguhnya maka akan meminimalisir terjadinya jatuh korban.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan mulai terbiasa melakukan upaya mitigasi bencana menuju Indonesia tangguh bencana.
“Penanggulangan bencana alam atau mitigasi adalah upaya berkelanjutan untuk mengurangi dampak bencana terhadap manusia dan harta benda akan lebih sedikit orang atau komunitas yang akan terkena dampak bencana alam dengan menggerakkan program mitigasi ini”, jelasnya.
Diketahui, Kabupaten Cilacap merupakan wilayah berpotensi terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan dan gelombang tinggi.
Dalam kurun waktu bulan Januari hingga September 2021, sudah terjadi 78 kali bencana dan menelan kerugian material mencapai lebih dari 2 miliyar.,
“Untuk itu, kita perlu mempersiapkan dan menghadapi bencana alam, termasuk semua aktifitas yang dilakukan sebelum mengidentifikasi tanda-tanda bencana, agar bisa memfasilitasi pemakaian sumber daya alam yang tersedia, meminta bantuan dan rencana rehabilitasi. Serta kemungkinan yang paling baik yakni kesiapan menghadapi bencana alam dimulai dari level komunitas local. Apabila sumber daya local tidak mampu, kita minta bantuan ke tingkat Nasional dan Internasional”, imbuhnya.