YES RADIO, Cilacap : Meskipun memasuki puncak musim kemarau, namun hujan dengan intensitas tinggi masih mengguyur sejumlah wilayah termasuk Cilacap.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap – Teguh Wardoyo mengungkapkan, menurut pemantauan hujan di sekitar Cilacap masih cenderung dengan intensitas ringan hingga sedang sejak awal Agustus.
“Ada lima faktor yang menyebabkan perubahan cuaca ini. Yang pertama itu adanya Dipole Mode indek atau DMI yang bernilai – 0,76”, ungkapnya.
Dijelaskan, Dipole Mode ini merupakan fenomena interaksi laut atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai atau selisih suhu permukaan laut antara pantai timur afrika dengan pantai barat sumatera.
Perbedaan nilai anomalis suhu permukaan laut tersebut disebut sebagai dipole mode indek.
“Jika DMI positif umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia, terutama bagian barat. Sedangkan DMI negatif berdampak pada meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat, serta DMI dianggap normal ketika nilainya + 0,4”, jelasnya.
Nilai DMI minus 0,76 ini mengakibatkan adanya aliran udara lembap dari Samudera Hindia, sehingga suplai uap air dari wilayah Samudera Hindia ke Wilayah Indonesia bagian barat signifikan yang mengakibatkan curah hujan meningkat.
Selanjutnya, akibat kedua yakni adanya anomali suhu permukaan air laut +1° Celcius sampai +3° Celcius di Samudera Hindia selatan Jawa juga berkontribusi meningkatkan penguapan dan potensi hujan di wilayah Cilacap hingga Jateng dan sekitarnya.
Ketiga, adanya Gelombang Rossby Ekuatorial yang terpantau aktif di Jawa, Aceh dan Papua bagian selatan.
“Kemudian akibat keempat, yakni adanya Tipe Low atau tekanan rendah yang saat ini aktif di Lampung, Pesisir Utara Jawa dan Kalimantan bagian selatan juga menjadi faktornya. Serta terakhir, adanya kelembaban yang cukup tinggi, sehingga menjadi faktor pendukung terhadap potensi pembentukan awan hujan”, ujarnya.
Hal tersebut yang menimbulkan hujan turun dengan intensitas sedang di beberapa wilayah di Cilacap dan sekitarnya.
“Berdasarkan pantauan, dua hari kedepan masih akan berpotensi terjadinya hujan, khususnya di wilayah Cilacap”, imbuhnya.