Kabupaten Cilacap kedatangan KRI Bima Suci 945 yang mendarat di dermaga 6 pelabuhan Tanjung Intan Cilacap Kamis (21/10/21).
Kapal yang membawa 89 Taruna AAL Tingkat III Angkatan Ke-68 dalam Satuan Latihan Kartika Jala Krida atau KJK akan dibuka untuk masyarakat selama persinggahannya.
Komandan Satgas Kartika Jala Krida (KJK) – Letkol Laut (P) Waluyo mengungkapkan, kapal ini dinilai akan melegenda dan menjadi penerus KRI Dewaruci yang sudah beroperasi sejak tahun 1953.
Kapal ini juga sudah dilengkapi teknologi tinggi dengan tujuan berlayar ke berbagai negara di dunia.
“Keunggulan dari KRI Bima Suci ini yakni memiliki anjungan latih yang tidak dimiliki oleh KRI Dewaruci, serta terdapat alat pengolah sampah. Yang pasti sudah berteknologi tinggi ini mempunyai anjungan latih dan mempunyai alat pembakar sampah baik kertas maupun minyak, sehingga ketika berlayar tidak membuang limbah di laut. Semua sampah terurai menjadi air sehingga aman untuk dibuang ke laut”, jelasnya.
Waluyo mengatakan, KRI Bima Suci 945 ini memiliki panjang 111,2 meter, lebar 13,6 meter dan dilengkapi dengan 3 tiang untuk membentangkan layar diantaranya tiang trengginas, tanggon dan tanggap.
Sedangkan ketinggian kapal sekitar 52 meter dengan awak kapal berjumlah sekitar 197 personel, teridir dari ABK, Perwira, Bintara,Tamtama, Satlat AAL dan Taruna,Taruni.
“Kami meyakini, KRI Bima Suci ini akan menjadi penerus KRI Dewaruci dan akan melegenda, sebab tujuan dari KRI Bima Suci adalah berlayar ke luar negeri. Namun karena Covid, pelayaran dilakukan di Indonesia”, ungkapnya.
KRI Bimas Suci membawa misi mendukung latihan dan praktek Taruna Akdemi Angkatan Laut atau AAL ke 68 untuk menerapkan atau materi yang diterima ketika masih belajar di AAL.
Latihan dan Praktek untuk menggunakan benda-benda angkasa seperti bintang, bulan dan matahari.
Latihan tersebut sebagai prinsip dasar ketika melaut, harus mampu memahami benda angkasa sebagai wahana untuk sampai kepada tujuan yang dituju ketika peralatan elektronik rusak.
“Saat ini, KRI Bima Suci sedang melakukan pelayaran yang dimulai sejak tanggal 26 juli hingga 2 November mendatang atau setara dengan waktu 99 hari dengan melewati 13 Pelabuhan. Mulai dari Surabaya, Pelabuhan Bajo, Papua Nugini, Jayapura, Raja Ampat, Morotai, Sebatik, Tarakan, Natuna, Sabang, Nias dan Cilacap, akan melanjutkan ke Bali dan Surabaya”, ujarnya.
Menurutnya, selama perjalanan berlayar kiling Indonesia sempat mengalami cuaca buruk dengan ombak yang besar.
Sehingga membuat pelengkapan rusak, namun pihaknya sudah memperbaiki dan tidak menggangu pelayaran.
Sementara itu, Bupati Cilacap – Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, Cilacap sangat bangga karena disinggahi oleh KRI Bima Suci.
Kedatangan ini menjadi peristiwa langka, yang tidak bisa dilakukan satu tahun sekali.
Untuk itu, Bupati berharap dengan adanya KRI Bima Suci ini bisa disaksikan oleh warga Cilacap, sehingga bisa memotivasi terutama anak muda untuk mau menjadi pelaut.
“Mengenalkan KRI Bima Suci kepada anak muda akan membangkitkan semangat dan keinginan untuk menjadi Angkatan Laut dan ikut serta membangun Indonesia dalam bidang kemaritiman. Sebab maritim ini adalah satu kekayaan yang tidak pernah habis dan perlu dijaga, salah satunya dengan pertahanan yang ada di laut”, ujar Bupati.
Diketahui, KRI Bima Suci bersandar di Cilacap selama 4 hari mulai dari 21 – 25 Oktober 2021, serta memperbolehkan masyarakat untuk berkunjung ke kapal dengan syarat menerapkan protokol kesehatan ketat.