YES RADIO, Cilacap : Sudah sepekan lebih setelah pemerintah memberikan subsidi minyak goreng untuk mengendalikan harga, namun masyarakat masih kesulitan memperoleh minyak goreng.
Di beberapa toko modern di Kabupaten Cilacap, stok minyak goreng habis lebih cepat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Stabilitas Harga, Pengembangan Ekspor dan Standarisasi Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Cilacap – Titi Suwarni mengungkapkan, pihaknya telah minta ke distributor untuk mengantar minyak goreng ke sejumlah tempat.
“Tapi tidak kosong betul-betul. Biasanya kalau sudah selesai admistrasi langsung didistribusikan. Saya juga menyayangkan dari masyarakat karena panic buying gitu. Harga minyak goreng ini akan berlangsung enam bulan ke depan. Karena kebiasaan mayarakat ini menjadi penyebab kelangkaan”, ujarnya.
Dijelaskan, pada 26 Januari 2022, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan kebijakan baru yakni Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dibedakan yakni HET minyak kemasan premium, sederhana dan minyak curah.
Untuk minyak curah Rp 11.500 per liter, kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, kemasan premium dihargai Rp 14.000 per liter.
Kebijakan tersebut mulai diberlakukan pada tanggal 1 Februari 2022 mendatang.
“Di grup toko modern sudah saya share hasil-hasil tersebut. Nah perbedaan minyak kemasan sederhana yaitu pouch tidak bisa berdiri, tapi kalau kemasan premium ada pouch standingnya jadi bisa berdiri. Mudah-mudahan kebijakan baru ini bisa lancar”, umgkapnya.
Titi mengatakan, saat ini tidak hanya ritel modern yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) saja yang menjual harga minyak goreng Rp 14.000 per liter, namun juga diberlakukan ke toko atau pasar tradisonal yang tidak masuk di APRINDO.
Mereka harus menghubungi distributor minyak goreng terlebih dahulu, kemudian distributor menghubungi produsen agar bisa disetarakan harganya.
“Kami sempat sidak beberapa pasar tradisional dan mereka para pedagang belum tahu kegiatan ini, tapi pemasok atau pedagang yang agak besar sudah mulai menjual harga Rp 14.000 per liter, karena langsung ambil ke distributor. Kalau pedagang kecil memang cukup kesulitan karena tidak ambil di distributor. Kemungkinan minggu depan sudah menyesuaikan semua harganya. Kecuali pedagang kecil”, jelasnya.
Titi menambahkan, pemerintah juga telah menghubungi para produsen untuk mempercepat penyaluran minyak goreng serta memastikan tidak terjadi kekosongan di tingkat pedagang dan pengecer, baik di pasar tradisional maupun ritel modern.
“Kami kembali mengimbau masyarakat untuk tetap bijak dalam membeli dan tidak melakukan panic buying. Karena pemerintah menjamin stok minyak goreng tetap tersedia dengan harga terjangkau. Selain itu, juga akan mengambil langkah-langkah hukum bagi para pelaku usaha yang melanggar ketentuan”, imbuhnya.