YES RADIO, Cilacap : Meskipun masih dalam pandemi Covid-19, Kelompok Nelayan di Cilacap menggelar tradisi budaya sedekah laut dengan melarung 10 jolen ke tengah laut.
Berbeda dengan tahun sebelum pandemi, larungan jolen kini digelar dimasing-masing kelompok tanpa arak-arakan.
Seperti di DPC HNSI Cilacap, ada dua buah jolen berisi sesaji dan kepala sapi dilarung ke tengah laut yang diberangkatkan dari dua tempat yakni di Dermaga PPSC dan Dermaga Batre, Jumat (27/08/21).
Prosesi pelarungan ini menyita perhatian masyarakat setempat yang ingin melihat langsung dari dekat pada sesi pemberangkatannya.
Wakil Ketua I DPC HNSI Cilacap – Parjo Hadipranoto mengatakan, budaya sedekah laut di masa pandemi Covid digelar secara sederhana namun tidak mengurangi makna di dalamnya.
“Gelaran tahun ini masih sama seperti tahun sebelumnya, tidak ada kirab jolen yang dilakukan dari Pendapa Wijayakusuma Sakti menuju ke pantai Teluk Penyu Cilacap. Untuk memecah konsentrasi masyarakat yang menonton, larungan jolen ini juga diberangkatkan dari masing-masing rukun nelayan serta dari kantor HNSI Cilacap”, jelas Parjo.
Parjo menambahkan, sedekah laut dengan larungan jolen berisi sesaji dilakukan oleh 8 kelompok nelayan Cilacap, serta dua jolen dari HNSI.
Sehingga keseluruhan jolen berjumlah 10 yang diberangkatkan dari masing-masing kelompok.
“10 Jolen ini dilarung ke tengah laut sekitar Pulau Majeti di Nusakambangan”, ungkapnya.
Sementara Ketua HNSI Cilacap – Sardjo mengatakan, tahun ini jolen yang dibuat juga bernuansa hitam.
“Ini sebagai tanda ungkapan rasa berkabung adanya pageblug atau pandemi Covid-19 yang belum selesai sejak tahun 2020 lalu”, ungkap Sardjo.
Rangkaian gelaran budaya sedekah laut ini mulai dilaksanakan pada Kamis 26 Agustus 2021 yang dimulai dari nyekar di dukuh bandung pulau Nusakambangan.
Selanjutnya pada Jumat pagi dilaksanakan larungan jolen dan dilanjutkan selamatan serta ruwatan yang difokuskan di Kantor HNSI Cilacap.