YES RADIO, Cilacap : Terbakarnya Pasar Tradisonal Kroya pada akhir tahun 2021 lalu masih menyisakan duka bagi ratusan pedagang, karena mereka harus kehilangan kios mereka.
Kini, mereka harus berdagang di area luar pasar maupun di rumah masing-masing dan rencananya, ratusan pedagang ini akan di relokasi sementara ke Terminal Kroya atau letaknya di Desa Karangmangu.
Kepala Paguyuban Pasar Kroya – Ormat mengungkapkan, berdasarkan kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Cilacap bersama Paguyuban Pasar Kroya memutuskan untuk relokasi di Terminal Karangmangu, dan penganggaran pasar darurat melalui anggaran belanjan tak terduga APBD tahun 2022.
“Sudah ditetapkan di Terminal Karangmangu. Ini sedang proses gambar, kemudian Rencana Anggaran Biaya (RAB) oleh PUPR Cilacap dan baru akan dilelang untuk pembangunan pasar sementara”, ungkap Ormat.
Pihaknya mengajukan bangunan atau kios untuk 620 pedagang, sedangkan lokasi tepatnya ada di Terminal Karangmamgu dan bahu jalan milik PUPR.
Ormat menyebutkan, saat ini geliat pasar darurat yang berada di area luar Pasar Kroya sangat memprihatinkan, karena banyak dari pedagang yang tidak berjualan, sehingga diharapkan relokasi bisa segera dilaksanakan.
“Sekarang sangat kasian pedagang ada yang dirumah, di depan pasar, di jalan, kantor pos ada. Itu pun pedagang gak jualan semua. Harapan kami selaku ketua paguyuban pasar relokasi bisa segera jadi. Dan kumpul disemua disana, harus pindah semuanya”, imbuhnya.
Terbakarnya Pasar Kroya mengakibatkan, jumlah pedagang yang terdampak langsung atau terbakar yakni sebanyak 574 orang.
Sementara kerugian materi bangunan yang diakibatkan dari peristiwa itu mencapai Rp 27.196.000.000, sedangkan kerugian dari sisi pedagang mencapai Rp 23.479.300.000.
Selain itu, penanganan Pasar Kroya ada di pihak ke tiga hingga tahun 2032 mendatang, sehingga Pemkab Cilacap hanya bisa menganggarkan untuk pasar darurat.