YES RADIO, Cilacap : Aktivitas operasional di komplek Kilang Cilacap area 70 pada Selasa (20/12/22) pagi yang semula berjalan normal, tiba-tiba dikejutkan dengan aktivitas mencurigkan sebuah speed boat.
Di dalamnya terdapat empat orang yang terus berkeliaran di wilayah perairan di dekat Terminal Khusus (Tersus) Pertamina.
Merespon hal ini, tim keamanan pelabuhan segera berkoordinasi dengan pimpinan dan seluruh unsur terkait sehingga diputuskan menaikkan status security dari level 1 menjadi level 2.
Pada level ini, pengawasan lebih intensif, penambahan personel serta mencegah akses masuk bagi siapapun yang tidak berkepentingan.
Beberapa saat kemudian terdapat suara dari radio HT yang mengancam penyerangan Dermaga Pertamina.
Diduga pelaku telah menyandera 2 personel security, dipicu kekecewaan karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan di lingkungan Kilang Cilacap.
Usai menyandera personel keamanan, para tersangka melakukan pencurian minyak di Dermaga 70 dan membawa para sandera ke lokasi tersembunyi.
Di sisi lain, status keamanan ditingkatkan ke level 3 dan pada tahap ini melibatkan unsur lain seperti Lanal, Polairud, Polresta Cilacap termasuk Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cilacap.
Keterlibatan unsur lain dalam kasus ini berhasil mempercepat penanganan terhadap para tersangka untuk tidak bertindak lebih jauh.
Sempat terjadi perlawanan para tersangka dan aksi saling kejar di wilayah perairan dan baku tembak, pada akhirnya mereka diringkus untuk diproses lebih lanjut.
Minyak mentah yang sempat tercecer sebagai dampak dari aksi pencurian pelaku, juga berhasil dilokalisir oleh petugas sehingga perairan kembali bersih seperti semula.
Selain itu kebakaran kecil yang sempat terlihat di salah satu fasilitas dermaga juga bisa dipadamkan. Setelah seluruh kondisi kembali normal, status keamanan kembali ke level 1, menandai berakhirnya pelatihan.
Itulah situasi kegiatan simulasi Kode Keamanan Internasional terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan, atau disebut The International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code.
Ini merupakan aturan menyeluruh terkait langkah-langkah meningkatkan keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan yang dikembangkan sebagai tanggapan terhadap ancaman.
Pjs. GM PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap – Ali Mudasir menyebutkan pelatihan ISPC Code merupakan hal yang sangat penting dan serius sebagai upaya pengelolaan sarana pelabuhan di lingkungan PT KPI.
“Maka harus diimplementasikna dengan baik untuk meyakinkan bahwa Terminal Khusus di area Kilang CIlacap sudah mematuhi persyaratan keamanan,” katanya.
Pelatihan yang melibatkan pihak Pertamina Trans Kontinental (PTK) ini, lanjut dia sejalan dengan kondisi Kilang Cilacap sebagai kilang terbesar dan paling strategis yang siap bersaing secara global di bidang energi.
“Meski ini adalah pelatihan namun tetap harus dilaksanakan sebaik-baiknya untuk memahami peran dan tugas masing-masing. Namun tentu kita berharap kondisi ini tidak pernah terjadi sebenarnya,” imbuh Ali.
Senada, Kepala KSOP melalui Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli (KBPP) – Kapten K. Fauzi menyatakan pelatihan ini bukan untuk kepentingan Pertamina semata, namun lebih dari itu untuk kepentingan negara.
“Karena ini merupakan pelatihan yang dipersyaratkan untuk TUKS (Terminal untuk Kepentingan Sendiri) dan selanjutnya dilaporkan ke Jakarta,” ungkapnya.