YES RADIO, Cilacap : Akibat tanah bergerak di Dusun Pagergunung Desa Karanggintung – Kecamatan Gandrungmangu, 29 kepala keluarga dengan jumlah 79 jiwa masih mengungsi.
Sebab, sembilan rumah milik warga tersebut saat ini terancam karena adanya tanah bergerak.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap – Tri Komara Sidhy menjelaskan, perkembangan tanah bergerak di Dusun Pagergunung setiap harinya mengalami penambahan retakan.
Info terakhir pada Rabu pagi (09/06/21), ada penambahan 2 milimeter hingga 1,5 centimer.
Saat ini akibat retakan tanah tersebut melebar menjadi 25 centimeter dan kedalaman 3 meter.
“Saat ini kondisi warga dipengungsian aman terkendali, hanya saja ada dua pengungsi yang sakit dan di rujuk ke rumah sakit. Kedua warga tersebut sudah lansia dan sedang sakit karena diare, lemas dan tensi rendah, dan saat ini sudah di rawat di PKU Muhammadiyah Gandrungmangu”, ungkapnya.
Sementara untuk langkah selanjutnya, pihaknya masih menunggu Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung yang turun ke lokasi untuk mengkaji kelayakan lokasi gerakan tanah dan kemungkinan lahan untuk Hunian Tetap jika akan dilakukan relokasi.
Tri mengungkapkan, hasil kajian akan ditindaklanjuti dan nantinya akan dijadikan dasar bagi penaganan gerakan tanah di Desa Karanggintung selanjutnya.
“Sementara waktu, hunian sementara bagi warga terdampak sebanyak 23 KK di lokasi yang aman ini perlu untuk segera disiapkan. Maka, kami membutuhkan bantuan dari CSR, BTT atau sumber lainnya untuk mindaklanjuti pembuatan Hunian sementara yakni berupa bahan bangunan rumah”, imbuhnya.