YES RADIO, Cilacap : Wakil Bupati Cilacap – Ammy Amalia Fatma Surya beserta Jajaran Satpol PP menggelar pertemuan dengan puluhan pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari di wilayah Desa Slarang – Kecamatan Kesugihan, Rabu (26/02/25).
Pertemuan ini bertujuan, untuk mensosialisasikan rencana penutupan tempat prostitusi di wilayah tersebut yang akan dilakukan oleh Pemkab Cilacap.
Pertemuan ini dihadiri oleh 92 PSK dan 45 mucikari yang menghuni kawasan lokalisasi tersebut, di GOR Kantor Desa Slarang.
Adapun dasar rencana penutupan tempat prostitusi tersebut yaitu peraturan daerah (Perda) nomor 2 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat.
Selain itu, rencana kegiatan pemberdayaan perempuan di Cilacap yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah melalui anggaran yang akan diberikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
“Kabupaten Cilacap sekarang didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak secara langsung, jadi ada anggaran tambahan untuk kegiatan pemberdayaan perempuan,” ungkap Wakil Bupati Cilacap – Ammy Amalia Fatma Surya.
Pihaknya meyakini dengan penutupan tempat prostitusi ini, akan memberikan dampak yang jauh lebih positif tidak hanya bagi pelakunya, tapi juga masyarakat di sekitar lokasi.
“Karena yang saya dengar, banyak sekolah-sekolah juga yang berdekatan dengan lokalisasi ini. Dan istilah-istilah asusila itu menjadi hal biasa di kalangan pelajar, nah ini yang tidak baik, sehingga kami mengambil sikap untuk menutup lokalisasi Slarang ini,” ujarnya.
Wabup sendiri berkeinginan perempuan di Cilacap berdaya dan bermartabat.
“Dan terkait pekerja seks komersial (PSK) disini (Slarang), semuanya adalah perempuan. Jadi kita pemerintah juga harus bisa menyiapkan solusi yang terbaik untuk mereka. Kebetulan saya dan Bupati Mas Syamsul memang telah berkomitmen terhadap pemberdayaan perempuan di Cilacap,” imbuhnya.
Sementara untuk solusi yang akan diberikan oleh Pemkab Cilacap kepada pekerja seks komersial (PSK) ini yaitu melalui pelatihan-pelatihan, terutama bagi warga asli Cilacap.
“Pertama kita memberikan pelatihan dulu, ketrampilan kepada mereka. Kalau ada yang belum punya keterampilan kita akan lihat dulu minat dan bakatnya ada dimana. Kalau yang berasal dari luar kota, kita pulangkan ke asal kota mereka masing-masing. Yang memang penduduk asli Cilacap, kita nanti akan adakan program. Kemarin kita sudah memulai di beberapa Kelurahan di Cilacap Kota yang nanti akan dilakukan secara bertahap ke Kelurahan atau Desa di Kecamatan lainnya. Mudah-mudah bisa menjangkau semuanya,” jelasnya.
Termasuk wanita pekerja seks komersial (PSK) yang ada di wilayah Desa Slarang.
“Kalau memang selama ini mereka mendapatkan penghasilan dari itu, nanti kita coba programkan kegiatan yang lebih positif dan bisa mengganti sumber pendapatan untuk menopang perekonomian mereka,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Cilacap – Sadmoko Danardono memastikan, tempat prostitusi tersebut akan ditutup secara permanen dan rencananya akan dilakukan di awal bulan puasa Ramadan.
“Per tanggal 1 Ramadan, dan besok hari Kamis insyaallah baliho akan kita pasang di ujung jalan untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas bahwa lokalisasi ini akan ditutup secara permanen,” ujar Sadmoko.
Adapun terkait pengawasan, dalam jangka 100 hari ke depan Satpol PP bersama TNI-Polri, dibantu masyarakat sekitar akan mengadakan patroli rutin, berkala dan berkelanjutan.
“Ini untuk memastikan, bahwa lokalisasi ini benar-benar tidak ada lagi aktivitas terkait prostitusi di kawasan ini. Dan untuk nasib para PSK ini, nanti kita dampingi, kita fasilitasi bakat, minat, harapan dan keinginan mereka. Nanti kita OPD terpadu, tidak hanya Satpol PP, termasuk Baznas, BUMD dan lainnya untuk bagaimana memberdayakan mereka,” tegasnya.