YES RADIO Cilacap : Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar program Gerakan Berbagi Nasi Ikan, Kamis (30/4/2020).
Program ini menyasar masyarakat di sekitar PPS Cilacap selama 20 hari ke depan, dengan jumlah 100 bungkus/box per hari.
Mengawali Gerakan Berbagi Nasi Ikan ini, Kepala PPS Cilacap, Imas Masriah memimpin langsung kegiatan ini dibantu para pegawai, membagikan nasi ikan kepada masyarakat.
Diantaranya untuk petugas parkir, pedagang keliling, tukang becak, tukang ojek, pemuluing dan lainnya yang berada di jalan protokol di Kabupaten Cilacap.
“Program ini sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang gerakan berbagi Nasi Ikan untukmasyarakat yang membutuhkan. Dengan adanya program gerakan berbagi nasi ikan tersebut diharapkan imunitas tubuh masyarakat kurang mampu untuk melawan Corona akan semakin meningkat” ujar Imas Masriah.
Sementara itu dalam rilisnya disebutkan KKP melalui UPT Ditjen Perikanan Tangkap (DJPT) berpartisipasi membagikan nasi ikan untuk masyarakat dan nelayan di kawasan pelabuhan perikanan.
Ada 22 UPT pelabuhan perikanan seluruh Indonesia membagikan nasi ikan selama 20 hari kedepan.
Dirjen Perikanan Tangkap M. Zulficar Mochtar mengatakan pembagian nasi ikan tersebut dilakukan serentak mulai 30 April 2020.
“Per hari, kami sediakan 100 nasi dengan lauk ikan di setiap lokasi. Artinya ada 2.200 nasi ikan setiap hari di setiap lokasi pelabuhan perikanan. Ini baru unit kerja DJPT, belum yang unit kerja dari Eselon 1 lain. Diperkirakan sehari mencapai 15 ribu nasi ikan” jelasnya.
Gerakan ini merupakan inisiatif Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian di tengah pandemi Covid-19.
Kegiatan ini juga sejalan dengan bulan bakti peduli nelayan yang dilaksanakan di pelabuhan perikanan.
Zulficar menambahkan tidak ada anggaran negara dalam gerakan ini.
Para pegawai bersama mengumpulkan donasi untuk membeli ikan dari pengusaha kecil di kawasan pelabuhan perikanan.
“Kami juga akan menggandeng mitra dan relawan karena sejalan dengan kegiatan bakti sosial dalam bulan bakti peduli nelayan. Harapannya, semakin banyak yang membantu, semakin banyak yang terbantu pula,” imbuhnya.
Sejak bulan Maret lalu, DJPT juga telah melaksanakan bulan bakti nelayan melalui bakti sosial, bakti sehat dan bakti usaha nelayan.
Pelaksanaannya berupa pembagian alat pelindung diri, hand sanitizer dan vitamin daya tahan tubuh kepada nelayan, penyemprotan disinfektan, penyediaan sarana cuci tangan hingga distribusi sembako di 34 provinsi. (sdy)