Tingkatkan Kesadaran Keluarga Pekerja, Pertamina Kilang Cilacap Gelar Tes Pengetahuan Covid-19

YES RADIO, Cilacap : Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap secara khusus menyelenggarakan tes pengetahuan Covid-19 bagi anggota keluarga pekerja.
Tes pemahaman terkait pandemi ini dilakukan sebagai syarat penerbitan Covid Passport di lingkungan Kilang Cilacap, dan digelar di 3 komplek perumahan dinas pekerja yakni Donan, Gunung Simping dan Tegalkatilayu.
Kegiatan ini berlangsung selama seminggu dan dimulai sejak pertengahan September lalu.
Peserta tes ini adalah suami/istri serta anak pekerja berusia minimal 18 tahun yang sehari-hari tinggal di rumah dinas pekerja.
Mereka terlebih dahulu harus mengisi formulir dan selanjutnya menyelesaikan 25 soal terkait pengetahuan seputar Covid-19, serta perilaku hidup bersih dan sehat.
Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina RU IV Cilacap – Hatim Ilwan mengungkapkan, animonya cukup tinggi.
Hatim menyebutkan, tes Covid-19 ini dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan pengaturan jarak tempat duduk.
“Tesnya menggunakan perangkat tablet yang sudah disiapkan dan hasilnya bisa diketahui dengan cepat. Ada petugas khusus yang ikut mendampingi pelaksanaan tes, terutama membantu memberikan arahan maupun petunjuk pengisian soal tes”, katanya.
Covid Passport merupakan inovasi Pertamina Kilang Cilacap sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Program ini secara resmi diluncurkan oleh General Manager PT Pertamina RU IV Cilacap pada 4 September lalu.
“Hal ini terkait peningkatan awareness aspek HSSE dan upaya perlindungan pekerja dan keluarga dari risiko penyebaran Covid-19. Sebelumnya, Pertamina kilang Cilacap sukses menyelenggarakan Polymerase Chain Reaction (PCR) Test massal terhadap 5.200 pekerja, mitra kerja, pekerja proyek Refinery Development Master Plan (RDMP), serta masyarakat umum yang kerap berinteraksi di lingkungan perumahan maupun Head Office (HO) Pertamina Kilang Cilacap. Alhamdulillah, keseluruhan PCR Test massal hasilnya negative”, pungkasnya. (lus)