YES RADIO, Cilacap : Warga terdampak tanah bergerak di Desa Karanggintung – Kecamatan Gandrungmangu akhirnya bisa menghuni hunian sementara (huntara).
Ada sebanyak 24 huntara yang dibangun di atas lahan seluas 2.862 meter persegi dengan fasilitas 1 unit mushola dan 8 unit MCK umum.
Tiap unit huntara berukuran 5×5 meter persegi dengan dua kamar, dapur dan kamar anak.
Pj Bupati Cilacap – Yunita Dyah Suminar mengungkapkan, rumah-rumah ini dirancang dengan tetap memperhatikan kenyamanan penghuninya.
Selain itu, unit-unit tersebut ditempatkan secara strategis di dekat infrastruktur yang ada, seperti sekolah, fasilitas kesehatan, dan pasar, untuk memfasilitasi kehidupan sehari-hari penghuninya.
“Nantinya kita rencanakan ada Huntap. Tanahnya sudah ada nanti dibayar kabupaten dan kita dapat bantuan dari BNPB. Gotong royong dan kerjasama ini harus terus dibangun di Cilacap”, ungkapnya.
Proyek perumahan sementara merupakan bagian dari rencana komprehensif untuk mengatasi masalah tanah bergerak yang sudah berlangsung lama di wilayah tersebut.
Pemkab Cilacap bekerja sama dengan para ahli dan peneliti untuk mengeksplorasi solusi berkelanjutan, termasuk langkah-langkah stabilisasi lahan, untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat yang terkena dampak.
“Tolong dipelihara rumah yang sederhana ini. Dengan fasilitas yang masih terbatas ini, nanti akan dilengkapi secara bertahap. Kemudian kalau ada apa apa bisa langsung hubungi Plt. Kalak BPBD Cilacap”, ujarnya.
Dijelaskan sebelumnya/ bencana tanah bergerak di Desa Karanggintung terjadi 2 kali yakni pada 16 April 2021 dan 19 Mei 2021 dan menyebabkan 3 rumah warga rusak berat, 2 rusak sedang dan 4 rusak ringan.
Ada 24 kepala keluarga dengan 76 jiwa yang terdampak dan akan menempati 24 huntara di Desa Karanggintung ini.