YES RADIO, Cilacap : Tanoto Foundation, sebuah lembaga filantropi yang fokus pada pengembangan pendidikan menyelenggarakan Pelatihan Praktik Baik Modul I, Pembelajaran dan Budaya Baca di SD dan MI.
Kegiatan diselenggarakan selama tiga hari sejak Selasa – Kamis (4 – 6/2/2020) ini di hotel Sindoro Cilacap.
Communication Specialist Tanoto Foundation Jawa Tengah Anang Ainur Rozikin menyebutkan kegiatan ini ini merupakan rangkaian dari program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR), kerjasama Tanoto dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama.
“Melalui pembelajaran dengan metode PINTAR pihaknya mengembangkan whole school development yakni pengembangan sekolah secara meyeluruh” jelas Anang.
Dalam hal ini, kata dia seluruh komponen sekolah dilatih dan dilibatkan mulai kepala sekolah, guru, dan komite sekolah dan pengawas.
Sehingga antara yang satu dengan yang lainnya sepaham dan saling menguatkan.
Pembelajaran ini menyentuh pada semua aspek tidak hanya manajemen namun juga pembelajaran serta budaya baca.
“Maka dalam kegiatan ini pihaknya juga memberikan pelatihan budaya baca di sekolah khusus untuk guru tentang bagaimana mendorong anak gemar berliterasi di kelas serta menjadikannya sebagai budaya” jelasnya.
Lebih lanjut aplikasi pembelajaran menekankan pada metode Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi (MIKIR) sehingga peserta didik semakin paham.
Dikatakan Anang apa yang dilakukan Tanoto sebenarnya bukan sebagai hal baru namun menguatkan dari apa yang sudah ada diselaraskan dengan Kurikulum 2013 dikemas secara aplikatif.
Ditambahkan usai pelatihan ini Tanoto juga melakukan pendampingan pada sekolah-sekolah yang menjadi peserta kegiatan.
Kegiatan diikuti 90 guru dari 27 SD/MI Negeri maupun swasta di wilayah Kabupaten Cilacap.
Metode pembelajaran PINTAR yang dikembangkan Tanoto Foundation dalam pelatihan selama 3 hari di Cilacap mendapat respon positif dari para peserta.
Mokhasin , guru kelas 6 SD Negeri 1 Brebeg , Kecamatan Jeruklegi mengakui program pembelajaran yang dikembangkan Tanoto sangat membantu.
“Banyak ilmu yang didapatkan seperti pengelolaan kelas administrasi kelas media pembelajaran hingga Lembar Kerja Siswa. Salah satu yang akan dikembangkan adalah pembuatan RPP yang lebih ringkas dari sebelumnya berlembar-lembar cukup menjadi 1 sampai 2 lembar saja. Hal ini juga sebagaimana semangat perubahan yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim” kata Mokhasin.(sdy)